L-Kompleks On Line

Ketua Forum Komite Sekolah Makassar " Maling Teriak Maling "


Makassar, News Lsm
Forum Komite Sekolah Kota Makassar sejatinya menjadi panutan bagi seluruh Komite Sekolah yang ada di Kota Makassar, namun apa jadinya bila Ketua Forum Komite dan Forum Komitenya itu sendiri yang melakukan pembodohan publik dan tidak sah menurut aturan.
Ketua Forum Komite Sekolah Makassar Bachtiar Adnan Kusuma yang dikonfirmasi pada saat menghadiri acara serah terima jabatan Sekertaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Makassar pada SMK Negeri 8 Makassar beberapa waktu lalu, awak media ini mempertanyakan terkait pembentukan Forum Komite Sekolah dan Seminar Sehari Pemberdayaan Komite Sekolah.
Bachtiar menjelaskan bahwa pembentukan Forum Komite sudah sesuai prosedur dan etika pembentukan lembaga yang berlaku, pada saat pembentukan Forum dihadiri oleh kurang lebih 32 utusan Komite dan kepala sekolah dari sekitar 800 sekolah yang ada di kota makassar dan seminar sehari   itu juga tidak ada pelanggaran atau tidak ada pemaksaan untuk kehadiran para kepala sekolah dan ketua Komite sekolah.
Namun Bachtiar dalam menanggapi pemilihan Ketua Komite SMA Negeri 1 Makassar yang dikutip dari harian BKM tertanggal 21 Desember 2013 lalu mengatakan bahwa pemilihan atau pembentukan pengurus komite harus betul-betul mewakili seluruh orang tua siswa dan mampu mengembangkan sekolah.
“ Kita tetap berharap pemilihan ketua jangan disusupi oleh deal-deal atau kepentingan antara kepsek dan ketua. Saya juga tidak mempersoalkan kalau memang formatur 15 itu diadakan sebagai perwakilan orang tua siswa. Hanya saja formatur 15 itu harus disetujui seluruh orang tua siswa sebagai perwakilan orang tua. Begitupun,  terkait egitimasi pembentukan pengurus, kalau memang telah memenuhi asas legalitas, demokrasi, transparan kita dukung bersama," ujarnya.
Sangat berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan pada pembentukan Forum Komite Sekolah Makassar, mungkin inilah yang dimaksud “MALING TERIAK MALING” yakni bachtiar melakukan hal yang sama namun dia mengkritik kelakuan orang lain yang berbuat sama. Dugaan adanya deal-deal antara Bachtiar, Walikota Makassar dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar dapat dilihat dari Walikota yang meng SK kan Forum Komite Sekolah Makassar, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Makassar bekerjasama dengan Forum Komite mengadakan Seminar Pemberdayaan Komite yang dilaksanakan pada Hotel Swiss Bell Inn, dan yang anehnya Kadis menyetujui Pungutan Uang dari Komite Dan Kepala Sekolah sebesar Rp. 500 ribu per Sekolahnya.
Pertanggungjawaban Forum Komite terhadap kegiatan itu hingga saat ini tidak jelas, hingga menimbulkan tanda tanya besar apakah Forum Komite dibentuk untuk apa ?, atau pembentukan forum komite hanya akal-akalan saja, yang sebenarnya hanya untuk menjadikan Forum sebagai mesin pencari uang guna meraup keuntungan dari sekolah yang ada dibawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Makassar ?. (tim-).


1 komentar:

Warga Mempertanyakan Rencana Pembangunan Tempat Kremasi di Bekas Hotel Bungaya Makassar



Makassar, L-Kompleks.online
Rencana pembangunan Tempat Kremasi bagi Warga Keturunan di Kota Makassar bakal terwujud bila Izin Mendirikan Bangunannya (IMB) disetujui, hal ini terungkap berdasarkan informasi yang sampai ke meja redaksi dari warga masyarakat yang tidak ingin disebutkan identitasnya.
Rencananya Tempat Kremasi tersebut akan berlokasi pada  bekas Hotel Bungaya di Jalan Mappaoddang Kecamatan Tamalate Kota Makassar, berdasarkan Informasi bahwa diduga telah mendapatkan Izin Prinsip dan tinggal menunggu Izin mendirikan Bangunan dari Dinas Tata Ruang Kota Makassar.
Berdasarkan hal itu warga tersebut meragukan akan adanya Izin AMDAL  (analisa mengenai dampak lingkungan) dan ANDAL (analisa dampak lingkungan) nya dan apakah warga sekitar benar-benar memberikan izin atau menyetujui akan pembangunan tempat kremasi itu, demikian warga tersebut menyampaikan.
Untuk itu warga tersebut meminta kepada Walikota dan Instansi terkait agar menganalisa dan turun kemasyarakat untuk mengecek kebenaran dari keadaan yang sebenarnya, agar dikemudian hari tidak terjadi gejolak atau penolakan dari masyarakat sekitarnya.(rr)


0 komentar:



0 komentar:

Marak Bangunan Tanpa IMB dan Penyalahgunaan IMB di Kelurahan Jongaya




Makassar, L-Kompleks online
Pertumbuhan Pembangunan di Kota Makassar bertambah pesat terjadi dimana-mana, ini pertanda bertambah tingginya tingkat perekonomian masyarakat Kota Makassar,  namun dibalik itu semua kesadaran masyarakat dan para pejabat bertolak belakang dengan tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat, yakni bahwa kesadaran masyarakat untuk membayar pajak dan pejabat pemungut pajak yang semakin berkurang atau memang ada unsur kesengajaan guna memperkaya diri sendiri (Korupsi).
Ditemukan beberapa bangunan yang diduga tidak mengantongi IMB (Izin Mendirikan Bangunan) dan ada yang mengantongi IMB namun melakukan penyalahgunaan IMB, yakni IMBnya untuk mendirikan Rumah Tinggal tapi yang terjadi dilapangan adalah Pembangunan Rumah Toko (RUKO).
Untuk itu diminta kepada pemerintah Kota Makassar terkhusus Walikota Makassar agar segera melakukan penertiban terhadap bangunan yang tidak memiliki IMB dan yang memiliki IMB namun melakukan Penyalahgunaan peruntukan.(rr)


0 komentar:



0 komentar: